BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATARE BELAKANG
Dalam sebuah keluarga, anak menduduki posisi
tertentu berdasarkan urutan kelahirannya yang mana mempunyai pengaruh mendasar
dalam perkembangan anak selanjutnya.
Penelitian yang
dikemukakan oleh Ben Dattner seorang psikolog dari New York, urutan kelahiran
memberikan peran yang berbeda bagi tiap anak dalam sebuah keluarga. Perbedaan
peran ini akan memberikan perbedaan kepribadian tiap-tiap anak dan juga cara
mereka beradaptasi dengan lingkungan. "Posisi anak dalam keluarga
memberikan pengaruh pada kepribadian mereka, perilaku, cara belajar, dan
bagaimana mereka memperoleh kekuasaan.
Anak bungsu
menunjukan adanya perbedaan pengambilan keputusan yang signifikan antara anak
sulung dan anak tengah dapat dilihat berdasarkan karakteristik bahwa anak
sulung adalah anak yang lahir pertama kali atau berada pada posisi pertama
dalam urutan kelahiran. Umumnya anak sulung merupakan masalah bagi orang tua
yang belum berpengalaman berperan sebagai orang tua, sehingga kelahiran anak sulung
mempunyai perhatian dan perlindungan yang berlebihan dari orang tua. Menurut
Seipt (dalam Handayani) menyebutkan bahwa setiap anak punya tempat yang unik
dalam keluarga. Memang benar karena setiap anak menduduki posisi yang khusus.
Sehingga dikenal dengan adanya anak sulung, anak bungsu, anak tengah, ataupun
anak tunggal dengan karakternya masing-masing. Dalam makalah ini kami akan
mengulas tentang sifat dan karakteristik anak bungsu.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakan sifat dari anak bungsu ?
2. Bagaimanakan psikologi tentang anak bungsu ?
3. Karakteristik apa saja yang melekat pada anak
bungsu ?
4. Bagaimana strategi pembelajaran untuk anak
bungsu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SIFAT ANAK BUNGSU
Bungsu atau anak bungsu adalah anak termuda atau anak terakhir
dari sepasang orang tua. Anak sulung dapat menjadi anak termuda tapi bukan anak terakhir jika ibunya
melahirkan anak-anak sesudahnya tetapi tidak ada yang masih hidup. Seorang anak
bungsu juga dapat dikatakan anak terakhir, namun bukan anak termuda jika ia
memiliki saudara tiri yang lebih muda darinya.
Dalam masyarakat umum banyak
yang berpendapat bahwa bungsu ini adalah anak yang manja maka dari itu menjadi
pusat perhatian keluarga, baik dari orang tua, maupun kakak-kakaknya, lebih
lagi jika kakaknya terpaut usia yang cukup jauh sehingga menyebabkan posisi
anak bungsu ini benar-benar menjadi hal
yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga di rumah. Dengan mendapat perhatian
yang terus menerus dari kakak-kakaknya yang lebih dewasa dan dari orang tuanya,
mengakibatkan sifat-sifat anak bungsu ini sering terlihat seperti
kekanak-kanakan cepat putus asa dan bila
menginginkan sesuatu kemudian tidak tercapai, maka akan memberikan
reaksi yang sifatnya emosinal misalnya cepat menangis, bertingkah laku secara
berlebihan dan lain-lain.
Salah satu sifat anak bungsu adalah suka memikirkan orang lain.
Jiwa sosialnya yang amat tinggi menyebabkan ia menjadi orang yang bertipe
Altruis dan seringkali terjebak dalam Altruisme. Altruisme adalah faham yang
berlebihan.
Dalam hubunganya dengan anak sulung, bungsu harus hati-hati didalam
berkomunikasi dan tidak boleh terlalu percaya kepada orang lain, juga harus
menentukan apakah lebih memikirkkan barang atau orangnya. Anak bungsu sangat
cocok untuk bekerja di dunia marketing, dunia hiburan dan dunia pendidikan
sebeagai guru. Anak bungsu memiliki jiwa social tinggi tak heran jika anak
bungsu memiliki sifat yang dermawan.
Anak bungsu dibesarkan dengan keistimewaan, Ia adalah raja di rumah. Kakaknyapun
mengekspresikan kasih sayang nya ke dia. Jadi ia tinggal menyuruh jika
membutuhkan sesuatu. Bagi orang tua anak bungsu adalah tumpuan harapan
terakhir, namun harapan terhadapnya berbeda dengan tumpuan terhadap si sulung.
Obsesi orang tua sudah lebih realistis.
Semua keperluannya di Bantu dan disediakan, ia Cuma tahu beres. Berdasarkan
pengalaman itu maka kecenderungan sifat si bungsu yaitu mudah si bungsu untuk
bisa berbagi dan tumbuh sebagai anak yang keras, menyenangkan, juga kasih sayang
yang berlimpah kepadanya menumbuhkan rasa sayang pada sesama yang besar.
Dilihat dari sisi negatifnya ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang lemah karena
terlalu di manja dan diperhatikan. Akibatnya, motivasi dan semangatnya untuk
melakukan sesuatu juga kurang. Selain itu karena selalu di anggap sebagai anak
kecil, ia terlihat kurang matang, kurang percaya diri, egois, cenderung selalu
menunggu dan menuntut, serta kurang bertanggung jawab. Dari hal tersebut
jelaslah mana yang bisa diperbaiki demi kesukssesanya di masa depan.
B.
PSIKOLOGI ANAK BUNGSU
Beberapa
psikolog mengenai anak bungsu:
Ø Yang pertama,
biasanya mereka memiliki karakter yang menyenangkan seperti pandai bergaul,
popular tetapi mudah membuat orang jatuh hati kepada nya. Mereka sangat mudah merasa
puas dengan apa yang ia dapatkan. Jika saat terlibat dalam hubungan asmara
mereka sangat terfokus dengan hubungan tersebut. Perhatian yang kecil saja
sudah cukup membuat hati anak bungsu bertekuk lutut.
Tetapi di balik sifatnya yang menyenangkan, jangan sekali-kali mencoba untuk
mendominasi anak bungsu. Karena mempunyai kecenderungan kuat untuk menentang
atau paling sering menanyakan otoritas. Mereka tidak suka dianggap sebagai
pengikut atau di anggap kecil.
Ø Selanjutnya
sifat positif yang dimiliki anak bungsu adalah mudah bergaul,dapat menjadi
pendengar yang baik dan orangnya kreatif. Tetapi dibalik itu ada beberapa
kekurangan dari anak bungsu adalah memiliki
emosi yang labil maka menjadikan anak bungsu tidak cocok untuk dijadikan
pemimpin, manja, dan gila akan perhatian orang lain. Berbadan lebih sehat.
Anak bungsu juga paling jarang mengalami sakit karena tipe anak bungsu memiliki
fisik yang lebih sehat.
Dalam beberapa kasus psikologi dan kejiwaan, bungsu sering dikaitkan dan
dikambing hitamkan. Bungsu memiliki sisi gelap yang memerangkapnya dalam
beberapa saat sebelum mengalami pencerahan dan kembali lagi mengalami problem
psikologis. Selain sebagai seniman yang baik, bungsu sering dicap sebagai orang
yang dikutuk karena kecerobohan dan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak
perlu memberatkan dirinya.
.
C.
KARAKTERRISTIK ANAK BUNGSU
Karakteristik anak bungsu dapat dilihat berdasarkan urutan
kelahirannya. Pada dasarnya anak bungsu adalah seorang anak yang memiliki
banyak pilihan. Dia memiliki saudara tua/ kakak yang bisa dijadikan panutan.
Semua baik buruk yang dimiliki oleh kakak sedikit banyak akan mempengaruhi
pilihan si bungsu. Contoh, kakak dari si bungsu adalah seorang anak yang sukses
menjadi pemain sepak bola, kemungkinan besar hobi bermain sepak bola juga akan
tertular kepada si bungsu. Sebalik nya jika figur kakak gagal dalam karirnya
juga akan mempengaruhi motivasi adik untuk kedepan. Maka dari itu, anda yang termasuk anak
sulung atau anak tengah secara tidak langsung sangat bertanggung jawab kepada
masa depan si bungsu. Tapi semuanya bukanlah alasan si bungsu untuk menyalahkan
orang lain. Karena semua keputusan hidup tetap di tangan bungsu, meskipun
pengaruh lingkungan dan keluarga sangat menentukan.
Si bungsu seringkali merasa rendah diri jika melihat kesuksesan
kakaknya. Meskipun rasa itu tidak ditunjukan secara langsung, namun rasa itu
tetap ada jika seorang bungsu melihat kakaknya yang sukses sedangkan dia belum
bisa mensejajarkan kesuksesanya dengan kakaknya. Oleh karena itu jika kita
sudah merasa sukses dan memiliki adik, dukunglah adik anda agar mereka tidak
kecil hati dan semangat dalam berusaha mencapai kesuksesanya. Jangan sampai
sifat iri si bungsu terlalu jauh sehinggga mengakibatkan timbulnya rasa dengki.
Hal ini tentu bukanlah yang kita harapkan.
Proses pendewasaan anak bungsu cenderung lebih lama daripada
kakak-kakaknya. Hal ini dikarenakan sebelum mendapatkan tanggung jawab,
kakak-kakaknya sudah dapat menghandle. Itulah yang membuat si bungsu bersikap
santai dan cenderung kurang bertanggung jawab. Untuk mengantisipasi hal itu,
mungkin orang tua atau kakaknya bisa mengajarkan si bungsu untuk bertanggung
jawab mulai dari tingkatan yang relative rendah terlebih dahulu. Kelebihan dari
karakteristik anak bungsu adalah lebih spontan dan memiliki jiwa yang lebih
bebas memunculkan kepribadian mereka. Karena kebebasan itulah yang banyak kita
jumpai dalam kategori anak bungsu. Anak bungsu mempunyai kemampuan untuk melakukan banyak hal (multi
talent). Banyaknya panutan, kebebasan dan perlakuan istimewa secara tidak sadar
membentuk seorang anak bungsu memiliki berbagai minat dan bakat yng diturunkan
oleh orangtunya atau kakaknya.
Anak bungsu sering dianggap sebagai anak kecil meskipun sebenarnya
anak bungsu sudah dewasa. Sulit bagi anak terakhir untuk mendapatkan otoritas
dalam keluarganya, karena sebelumnya anak pertama atau anak tengah telah
menunjukan inilah mereka dalam keluarga. Secara umum berikut adalah karakter
anak bungsu:
Ï Dianggap anak
kecil terus menerus meskipun ia telah dewasa
Ï Sering merasa
rendah diri, karena tidak sehebat kakaknya
Ï Mempunyai
kebebasan untuk mengembangkan kepribadian
Ï Cenderung
kurang bertanggung jawab
Ï Umumnya hanya
diberi sedikit tugas atau tanggung jawab
Ï Proses
pendewasaanya lambat
Ï
Kurang mandiri dalam mengerjakan aktifitas
nya
Ï
Mempunyai jiwa spontan yang bebas dan lebih
spontan
Ï
Dimanjakan oleh keluarga
Berikut adalah karakteristik anak bungsu jika dilihat
dari sifat dan kepribadian
KATEGORI
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
Sifat
|
Penyayang,
ramah, kreatif, jiwa sosialnya tinggi.
|
Manja, kurang dewasa, egois ,labil atau tak terduga
|
Karir
|
Berjalan baik dibidang marketing karena bungsu mampu
menjual sesuatu, dan berbakat di dunia sales
|
Tidak
suka beerkomitmen , merupakan pesaing yang pantas diperhitungkan.
|
D.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Anak terakhir lihai dalam menjalankan peran nya, sering bertindak
manipulatif dan menyadari bahwa dia
dapat bahwa dia mendapatkan perhatian yang lebih daripada saudaranya yang lain.
Anak bungsu dapat mendapatkan apapun hanya dengan seedikit merengek-rengek,
jangan biarkan hal itu berlangsung lama. Gunakan lah cara “jika kamu ingin
sesuatu maka berbuatlah sesuatu”. Jangan langsung memberikan apa yang di inginkan
si bungsu, ajarilah mereka untuk berusaha mendapatkan sesuatu tersebut.
Contohnya Amel adalah anak bungsu dalam keluarganya, suatu saat Amel
menginginkan sepeda mini baru, ketika mengutarakan keinginannya kepada orang
tuanya, Amel tidak serta merta mendapatkan sepeda mini baru begitu saja. Tetapi
orang tua Amel meminta Amel untuk menjadi juara dikelas nya terlebih dahulu
baru Amel akan mendapatkan sepeda baru. Jika Amel berhasil maka Amel akan
segera mendapatkan sepeda mini baru, tetapi jika Amel gagal maka Amel tidak
mendapatkan sepeda mini baru. Hal
itu harus secara konsisten dijalankan agar anak bungsu terbiasa untuk berusaha
memperoleh apa yang dia inginkan dan tidak sekedar meminta kepada orangtua
saja.
Selain itu jangan biarkan si bungsu pergi
terlalu sering bermain. Hal ini
dimaksudkan agar si bungsu tau ada pembagian waktu kapan waktunya bermain dan
kapan waktunya serius.
Tips untuk orang tua dalam menghadapi si
bungsu :
ü
Biasakan si bungsu melakukan tugasnya
sendiri
ü
Ajari si bungsu untuk bertanggung jawab
dengan apa yang si bungsu kerrjakan
ü
Ajari si bungsu untuk berusaha memperoleh
apa yang ia inginkan jadi tidak serta merta meminta kepada orang tua saja.
E. MITOS DAN FAKTA SEPUTAR ANAK BUNGSU
1. Anak bungsu Manja
2. Anak bungsu selalu diperhatikan
3. Anak bungsu selalu diutamakan
4. Anak bungsu selalu diberi semua hal yang
diinginkan
5.
Anak bungsu selalu
terjamin karena dia menuruni aset yang dimiliki kedua orang tuanya.
6.
Anak bungsu tidak pernah mau berpikir dewasa.
7.
Anak bungsu selalu cengeng.
8.
Anak bungsu tidak pernah merasakan perjuangan.
9.
Anak Bungsu selalu berambisi meraih sesuatu.
10.
Anak bungsu tidak pernah lelah.
11. Tergolong anak yang
sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model.
12. Kerap merasa inferior
(rendah diri), tidak sehebat kakak-kakaknya.
13. Dalam pengasuhan kerap
dibantu orang sekitar, sehingga tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya.
14. Cenderung dimanjakan
dan kasih sayang banyak tercurah padanya. Lebih merasa aman.
15. Cenderung tidak dewasa
dan kurang bertanggung jawab.
16. Biasanya paham bahwa
mereka termasuk spesial.
17. Dianggap sebagal “anak
kecil” terus menerus.
18. Aturan yang
diberlakukan padanya lebih longgar.
19. Hanya diberi sedikit
tanggung jawab dalam keluarga.
20. Umumnya tidak diberi
banyak tugas, dan tak perlu mengasuh adik.
21. Sedikitnya pengalaman
dalam belajar bertanggung jawab membuat si bungsu menghindari tanggung jawab
dan komitmen, terutama bila orangtua senang memperlakukannya sebagai “bayi”.
22. Lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih
bebas.
23. Banyak komedian dan
pembawa acara merupakan anak tengah atau anak bungsu karena bebas mengembangkan
kepribadian mereka yang unik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tidak bisa
dipungkiri, anak bungsu cenderung memiliki sifat kekanak-kanakan. Apabila Ia
tidak mendapatkan apa yang Ia inginkan atau apa yang Ia dapatkan tidak sesuai
dengan apa yang Ia harapkan, maka ia cenderung akan bereaksi secara emosional,
misalnya mengurung diri di dalam kamar, mogok makan, menangis secara
berlebihan, bahkan tidak mau berinteraksi dengan orang lain alias tutup mulut. Anak bungsu memiliki sifat Fun (menyenangkan) dan manja (kolokan)
dikarenakan sudah mempunyai kakak-kakak diatasnya jadi merasa menggantungkan
dengan kakaknya atau orang tuanya (pada umumnya tapi tidak mesti). Anak Bungsu kurang cocok untuk jadi seorang pemimpin karena
kurang tegas (pada umumnya).anak Bungsu biasanya paling awet muda diantara
anak-anak yang lain (baby face). Sifat buruk dari anak Bungsu adalah ceroboh,
tidak terlalu berhati-hati,dan paling
malas diantara anak lainnya (anak sulung/tengah) dan mudah putus asa, tetapi
walau ada masalah seberat apapun, ia tetap bersifat ceria. anak Bungsu pada
umumnya selalu berusaha untuk menjadi pusat perhatian dan selalu ingin menjadi
yang paling berbeda dari kakak-kakaknya.
Dalam beberapa kasus psikologi dan kejiwaan, bungsu sering dikaitkan dan
dikambing hitamkan. Bungsu memiliki sisi gelap yang memerangkapnya dalam
beberapa saat sebelum mengalami pencerahan dan kembali lagi mengalami problem
psikologis. Selain sebagai seniman yang baik, bungsu sering dicap sebagai orang
yang dikutuk karena kecerobohan dan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak
perlu memberatkan dirinya.